Hari Sabtu tanggal 25 di bulan Juni tahun 2011, saat sekolah menengah pertama yang ku tempati berkompetisi di ajang yang lumayan bergengsi. Alhamdulillah, aku adalah salah satu dari sekian orang yang mengikuti acara tersebut. Dari sekian lomba yang diadakan aku mengikuti dua perlombaan, LCT dan Pengetahuan Ilmu Komputer. Lomba Cepat Tepat, ku ikuti bersama dua orang teman, Aishya dan Yusuf. Pengetahuan komputer, ku ikuti bersama Arthi.
Karena lomba itu akan dimulai jam 10, aku menyempatkan diri datang ke sekolah terlebih dahulu. Di sekolah, sambil menunggu datang jam 10, ku ikuti ekskul TIK sembari mencari info untuk perlombaan nanti. Mungkin sudah kebiasaan, jika ku bergelut dengan komputer pasti lupa waktu. Begitu kagetnya saat mata ini melihat jam telah menunjukan jam 10. Bergegas ku matikan laptop dan segera pergi ke tempat lomba dengan menggunakan angkutan kota. Cape hate (bahasa Sunda: Capek Hati)), itulah yang kurasakan diangkot, perasaan cemas lomba telah dimulai ditambah dengan angkot yang ngetem. Dua puluh menit, waktu yang harus ku seberangi untuk mencapai tempat itu. Langsung saja ku pergi kelantai atas dan bertanya ke Pak Hidayat, dimana lomba TIK itu dilaksanakan dan setelah mendapat jawaban kutuju tempat itu. Haaaah....... Tepat pada waktunya, itu yang kukatakan di dalam hati. Tapi sesaat ketenangan itu memudar karena temanku, Arthi, dia belum datang. Perasaan galau menjalar ditubuhku. Kuambil ponsel, kutelepon dia, tapi tak diangkat, langkah selanjutnya adalah mengirim pesan, dan balasannya adalah "lagi di jalan". Kubalas "geuwaaaaat (bahasa Sunda: cepat)".
Keberuntungan mungkin berpihak padaku. Ternyata panitia penyelenggara belum siap memulai, katanya "Tunggu 10-15 menit lagi." Perasaan lega kembali merasuk dalam tubuh. Sesaat setelah itu Arthi datang dengan nafas yang ngos-ngosan. Ia berlari dari lantai dasar hingga ke atas, tempat perlombaan. Tak lama perlombaan pun dimulai. Saatnya menghempaskan isi kepala kami untuk mengerjakan soal-soal yang ada di layar monitor. Antara tahu dan tidak tahu kami mengerjakannya. Ditengah-tengah pengisian soal, partner ku, pergi untuk mengikuti lomba yang lain. Tinggalah aku dan seperangkat komputer di hadapanku. Mengoreksi jawaban adalah amanat dari temanku. Tak terasa waktu untuk mengisi soal telah habis. Bergegas ku bangun dari kursi dan menuju aula, untuk menunggu giliran LCT sekalian melihat yang sedang berlomba.
Setiap soal yang dibacakan oleh pembaca soal, selalu ku coba untuk menjawabnya, itung-itung menghafal. Soal mudah, bisa ku jawab, soal pertengahan ya 50:50, dan soal yang sulit, emhhhh kebanyakan tak bisa ku jawab, hehe.
Tiba-tiba konsentrasi ku terhadap soal LCT buyar. Saat ada serombongan siswi yang berseragam beda dengan SMP yang lain. Ku tanya pada pembimbingku, SMP apa itu. Dan akhirnya ku ketahui nama SMP itu. Ku lihat satu persatu siswi itu, dan ah ternyata ada satu wajah yang tak asing untukku. Aku ingat itu adalah teman SD ku. Dan aku ingat dia adalah mantan pacar temanku, Arsyan namanya. Insting heureuy ku (Bahasa Sunda: bercanda) keluar. Kebetulan Arsyan ada di sampingku. "Ehem... Saha tuh?" (siapa tuh) kataku .
(Bersambung)
